Tips Mengirimkan Naskah Sebelum ke Tempat Percetakan Buku – Seringkali penulis pemula sering bingung, “saya sudah selesai menyelesaikan naskah, lantas langkah apa yang harus saya lakukan?” Jawabannya adalah mencari tempat percetakan buku. Tapi sebelum mencari tempat percetakan buku yang pas, apakah Anda sudah memastikan bahwa naskah Anda adalah versi yang terbaik? Jangan sampai saat sudah ke penerbit, naskah Anda justru merepotkan editor hingga harus dikembalikan lagi.
Untuk itu, sebelum ke tempat percetakan buku. Pastikan beberapa hal ini sudah ada di dalam naskah Anda.
1. Mengucapkan Salam
Assalamualaikum. Selamat pagi, siang, sore, atau malam. Ucapkan salam dahulu. Mungkin terlihat sepele, tapi ini penting lho. Tidak perlu salam yang formal, namun juga bisa dengan sapaan halo, dear, dll. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan penerbit terhadap attitude Anda.
2. Kata Pengantar
Sebelum ke tempat percetakan buku, sebaiknya berikan kata pengantar berupaa perkenalan diri singkat. Misal, saya adalah penulis pemula/penulis novel A, B, C. Singkat tetapu dapat menggambarkan diri Anda dengan menyebutkan profesi atau hal yang lain yang lebih spesifik. Kemudian tanyakan kabar redaksi dan harapan selalu diberikan kesehatan.
3. Tujuan
Ketika mengirimkan email ke tempat percetakan buku, jangan lupa mencantumkan tujuan mengirim, pengajuan naskah fiksi/nonfiksi, judulnya apa, berapa halaman. Bahkan kalau perlu sebutkan keunggulan naskah yang Anda ajukan.
4. Cara Mengirimkan Naskah
Akhir-akhir ini penerbit juga mulai buka metode lain melalui surat elektronik atau e-mail. Cara ini bisa hemat kertas dan tinta printer. Tapi, kalau penerbit tidak pakai metode lewat surel, jangan dipaksa buat bisa, ya. Standar setiap penerbit berbeda-beda.
Apabila penerbit menginginkan naskah dikirim ke alamat redaksi, pastikan Anda sudah menjilidnya dengan baik. Supaya naskah kalian tidak berantakan, jilid atau pakai klip sesuai dengan ketebalan naskahnya. Kirim pakai amplop berlapis supaya enggak basah kalau kehujanan dan sampai dengan selamat.
5. Format Penulisan
Standarnya, tempat percetakan buku minta naskah diketik dengan huruf Times New Roman atau Calibri. Ukuran hurufnya 11pt atau 12pt, dengan spasi berkisar dari 1 sampai 2 spasi. Margin by default, artinya kalian tak perlu utak-atik Page Setup lagi. Sepertinya memang mudah, tapi tidak sedikit penulis yang bandel.
Contohnya pakai jenis huruf berukir macam Jokerman atau Kristen ITC. Meski terlihat artistik, tapi pilihan font tersebut hanya bikin sakit mata. Kemudian, bagaimana kalau penerbit tidak mencantumkan jenis dan ukuran huruf? Kita bisa pakai jenus huruf standar Times New Roman, ukuran 12pt. Atau lebih baik lagi jika Anda bertanya ke penerbitnya supaya lebih jelas. Jika mereka bilang bebas, sebaiknya gunakan font standart saja.
6. Kirim ke Penerbit yang Sesuai
Mengirimkan naksh ke tempat percetakan buku yang sesuai ini akan menghemat waktu Anda menunggu apakah naskah Anda diterima atau tidak. Ini memang agak tricky dan mengandalkan keberuntungan. Kalian mungkin suka baca buku dari penerbit A, eh tapi malah jodoh sama penerbit B. Begitu pula sebaliknya. Tapi, satu hal yang pasti, jangan sampai kirim naskah ke penerbit yang tidak menerima genre tulisan Anda. Jadi, ada baiknya kalian riset dulu ke lapangan dan pilih beberapa penerbit yang gaya ceritanya mendekati karya kalian.
Kalian juga harus sabar menunggu kabar tentang naskah. Penerbit membutuhkan rata-rata tiga sampai lima bulan untuk memberi konfirmasi selanjutnya. Tapi hal tersebut tidak terjadi jika Anda memilih penerbit indie sebagai pilihan tempat percetakan buku Anda.
Baca juga : Contoh Parafrase Artikel Sebagai Cara Menghindari Plagarisme
Jika Anda sedang menulis buku non fiksi, maka penerbit buku Deepublish adalah salah satu pilihannya. Di sini Anda bisa menerbitkan buku non fiksi secara gratis, tinggal ganti biaya cetak. Selain itu Anda tidak perlu takut jika naskah Anda ditolak. Penerbit Deepublish akan menfasilitas naskah Anda supaya bisa terbit sesegera mungkin.