Tidak Parafrase? Hati-Hati Sanksi Plagiarisme

sanksi plagiarisme

Anda sedang menulis karya ilmiah dan menggunakan berbagai sumber untuk referensi? Anda perlu melakukan parafrase! Apabila Anda tidak melakukannya, Anda bisa terkena sanksi plagiarisme dan bisa terjerat UU Plagiarisme. Apa sanksi dan hukuman yang akan didapatkan?

Sebelum membahas sanksi plagiarisme, maka pahami dulu apa itu plagiarisme. Plagiarisme merupakan tindakan mengambil, menggunakan, atau mengungkapkan kembali karya atau ide orang lain tanpa memberikan pengakuan atau sumber yang tepat.

Plagiarisme menjadi bentuk pelanggaran etika dan integritas akademik yang serius, terutama dalam dunia penulisan, penelitian, dan publikasi. Tindakan tersebut bahkan dilarang dan memiliki undang-undang yang mengaturnya, lengkap dengan sanksi dan hukumannya. Berikut sanksi dan hukumannya.

Undang-Undang Plagiarisme dan Sanksinya

Larangan plagiarisme diatur dalam Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. 

Sanksi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. (Pasal 25) ayat 2 : Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.
  2. (Pasal 70) : Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Hukuman Bagi Plagiat

Di tingkat perguruan tinggi, Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut:

  1. Teguran
  2. Peringatan tertulis
  3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
  4. Pembatalan nilai
  5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
  6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
  7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.

Cara Menghindari Plagiasi

Semua orang seharusnya menghindari plagiarisme karena tindakan ini merugikan diri sendiri. Pelaku plagiarisme akan mendapatkan kerugian berupa sanksi hukum, denda, hingga sanksi sosial. Parahnya, plagiarisme dapat mencoreng integritas akademik bagi kalangan akademisi, seperti dosen, guru.

Oleh sebab itu, kita semua harus menghindari tindakan plagiarisme tersebut. Cara menghindari plagiasi dapat dilakukan dengan mengutip sumber dengan benar, melakukan parafrase. Berikut berbagai cara menghindari plagiasi yang bisa Anda ikuti:

1. Kutip Sumber dengan Benar

Saat Anda menggunakan kata-kata, ide, atau informasi dari sumber lain, pastikan untuk memberikan kutipan yang tepat. Gunakan tanda kutip (” “) untuk menandai teks yang Anda salin secara langsung dan sertakan sumbernya dengan benar sesuai dengan format yang diakui (seperti APA, MLA, atau Chicago).

2. Paraphrasing yang Tepat

Jika Anda ingin menggunakan ide atau informasi dari sumber, jangan hanya mengganti beberapa kata atau mengubah struktur kalimat. Lakukan paraphrasing dengan benar, artinya ekspresikan ulang ide atau informasi tersebut dengan kata-kata Anda sendiri. Namun, pastikan tetap memberikan kredit kepada sumber asli.

Kuasai cara parafrase dengan melihat Contoh Parafrase Jurnal dan Contoh Parafrase Artikel.

3. Kandungan Pengetahuan Umum

Tidak perlu mengutip pengetahuan umum atau informasi yang diterima umum, seperti data historis, tanggal, atau fakta yang dikenal luas. Namun, pastikan bahwa apa yang Anda tulis benar-benar merupakan pengetahuan umum dan tidak perlu dikaitkan dengan sumber tertentu.

4. Manajemen Referensi dengan Baik

Ketika Anda membuat daftar referensi atau daftar pustaka, pastikan untuk merinci semua sumber yang Anda gunakan dengan benar sesuai dengan format penulisan yang diakui. Gunakan perangkat lunak manajemen referensi seperti EndNote atau Zotero untuk membantu Anda mengatur referensi dengan baik.

5. Rencanakan dan Penelitian dengan Baik

Untuk menghindari kesalahan atau kebingungan saat menulis, rencanakan dengan baik dan lakukan penelitian yang memadai. Ini akan membantu Anda mengembangkan pemahaman yang kuat tentang topik Anda dan membuat penulisan menjadi lebih mudah.

7. Jangan Meninggalkan Pekerjaan Hingga Akhir

Hindari menulis karya Anda pada saat terakhir. Dengan memberi cukup waktu untuk menulis dan melakukan penelitian, Anda akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk merujuk sumber dengan benar.

8. Konsultasi dengan Dosen atau Penasehat

Jika Anda tidak yakin tentang cara menghindari plagiasi atau bagaimana cara melakukan kutipan dan referensi dengan benar, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dosen, penasehat akademik, atau tutor. Mereka dapat memberikan bimbingan dan saran yang berguna.

9. Gunakan Plagiarism Checker

Sebelum mengirimkan atau mempublikasikan karya Anda, Anda dapat menggunakan perangkat deteksi plagiarisme seperti Turnitin atau Copyscape untuk memeriksa apakah ada kemiripan dengan sumber-sumber online atau karya lain.

Salah satu cara praktis untuk menghindari plagiarisme adalah dengan menggunakan jasa parafrase. Jasa parafrase akan membantu Anda mengubah kalimat agar skor kemiripan di uji Turnitin tidak tinggi.

Salah satu jasa parafrase yang kami rekomendasikan adalah Jasa Parafrase Turnitin. Jasa tersebut sangat cocok untuk Anda yang butuh jasa parafrase yang cepat tetapi bergaransi. Daftarkan diri Anda dan tak perlu lagi pusing terkena sanksi plagiarisme!

Tinggalkan Balasan