Penulisan et al di referensi karya ilmiah sering menjadi sumber pertanyaan bagi pemula. Ini kasus yang umum, mengingat penulisan referensi memiliki kemiripan. Sehingga memicu pertanyaan bagi pemula. Mungkin anda salah satu yang masih kebingungan akan hal ini? Nah, untuk mengetahui jawabannya, langsung saja kita ulas satu persatu dibawah ini.
Apa Itu et al?
et al adalah penulisan sumber referensi yang diperuntukan untuk meringkas nama penulis yang jumlahnya lebih dari dua orang. Istilah et al ini berasaldari bahasa latin yang memiliki arti and others. Di Indonesia, istilah ini familiar kita kenal dengan singkatan dkk yang merupakan kepanjangan dari “dan kawan-kawan”.
Dari arti katanya, et all dan dkk memiliki esensi arti yang sama, yaitu sama-sama merujuk pada lebih dari satu atau lebih dari dua orang. Jadi sampai disini sebenarnya kita sudah tahu konteks penggunaannya. Sementara buat yang belum tahu, langsung kit aulas di sub bab di bawah.
Penggunaan et al
Tidak banyak yang tahu, jika penggunaan et al lebih sering digunakan untuk penulisan akademis. Dimana budaya penulisan menggunakan akronim ini sudah dilakukan sejak abad pertengahan yang lalu di eropa. Kamu pasti penasaran, penggunaan et al ini digunakan ketika apa sih?
Jadi akronim ini dapat digunakan untuk menggantikan penulisan sumber referensi yang ditulis lebih dari dua. Tidak dapat dipungkiri, ketika kita mencari sumber referensi, kita sering menemukan referensi yang ditulis oleh penulis lebih dari 2 atau mungkin lebih dari tiga orang bukan? Sementara tidak mungkin kita mencantumkan semua nama-nama tersebut. Sehingga kita butuh meringkas penulisan sitasinya. Salah satunya dengan akronim et al.
Selain menggunakan et al, ada juga istilah lain yang juga familiar di telinga kita. Yaitu akronim dkk kepanjangan dari “dan kawan-kawan”. Peran dan fungsinya sama seperti halnya et al, hanya saja pada dkk lebih diperuntukan untuk sitasi yang berasal dari indonesia atau berbahasa indonesia. sementara akronim et al diperuntukan untuk sitasi dari luar.
Penulisan et al Dalam Daftar Pustaka
Ada yang menarik saat menuliskan akronim et al ini. Dimana kita tidak boleh menuliskan sembarangan dan asal-asalan. Ada beberapa gaya penulisan referensi atau sitasi. Misalnya, jika penulisan sitasi menggunakan gaya APA dan Chicago maka penulisan et al hanya berlaku jika karyanya ditulis oleh tiga penulis atau lebih. Sementara untuk gaya MLA, penulisan et al berlaku apabila untuk penulis yang berjumlah empat atau lebih. Jaadi, untuk gaya MLA apabila sumber referensi ditulis tiga orang, masih dituliskan semua nama-nama penulisnya. Berikut adalah contoh penulisan et al dalam daftar Pustaka.
1. Penulisan et al gaya MLA Pada Daftar Pustaka
Penulisan et al untuk gaya MLA penulisannya perlu diperhatikan. Dimana “et al” bisa dituliskan di belakang nama penulis pertama, untuk referensi yang ditulis oleh tiga penulis. Berikut contohnya.
Smith, John, et al. “The Effects of Climate Change on Biodiversity.” Environmental Science Journal, vol. 27, no. 2, 2020, pp. 25-34.
2. Penulisan et al gaya Chicago Pada Daftar Pustaka
Selain gaya MLA, ada pula penulisan sitasi dengan format Chicago. Secara teoritis, penulisan et al pada format chicago dapat dituliskan setelah nama penulis pertama. Hanya saja prinsip dari Chicago boleh menggunakan et al apabila sitasi tersebut ditulis oleh 4 orang atau lebih. Sebagai contoh penulisannya dapat dilihat sebagai berikut.
Jones, S., et al. “The History of the American Civil War.” Civil War History, vol. 55, no. 2, 2009, pp. 34-47.
Ada satu hal yang perlu diperhatikan. Jika anda memutuskan ingin menuliskan sumber referensi menggunakan format MLA, maka harus konsisten menggunakan format MLA. Dengan kata lain, dalam satu laporan atau penulisan tidak boleh berbeda-beda format antara MLA atau Chicago.
Terkait untuk format penulisan sumber referensi pun, tidak hanya dari MLA dan Chicago. Tetapi ada beberapa format lain seperti format APA dan masih banyak lagi, untuk mengetahui ragam formatnya, Anda bisa membaca ulasan artikel ini.
Penulisan et al Dalam Kutipan
Setelah mengintip cara menuliskan et al yang ditulis di daftar Pustaka/referensi maka ada cara penulisan et al di dalam kutipan. Penasaran bukan? Langsung saja intip informasi lengkapnya di bawah ini.
1. Penulisan et al gaya MLA pada Kutipan
Jika di bab sebelumnya sudah disinggung penulisan et al dalam versi daftar pustaka. Maka penulisan et al juga ada yang ditulis dalam versi kutipan. Tentunya, kamu penasaran, bagaimana penulisan untuk kutipan, untuk gaya MLA? Cukup tulis nama penulis pertama yang disertai et al dibelakangnya. Kemudian beri tanda baca (titik) baru diletakan lokasi halaman, sebagai berikut.
(Smith et al. 36).
2. Penulisan et al gaya Chicago pada Kutipan
Sementara untuk penulisan di Teknik Chicago, bisa dituliskan dengan mencantumkan nama penulisnya yang disertai dengan et al. kemudian barulah disertai tanda titik (.) dan koma (,) barulah disertai dengan tahun sumber referensi tersebut dipublikasikan, sambil diberi buka kurung. Sebagai contoh penulisanya dapat dilihat sebagai berikut.
(Smith et al., 2019)
Jadi dari dua contoh penulisan et al dalam kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa, penulisan untuk gaya MLA di belakang nama et al mencantumkan halamannya. Sebaliknya, pada gaya Chicago bukan lokasi halaman, tetapi tahun sitasi tersebut dikeluarkan.
Itulah beberapa hal yang perlu digaris bawahi terkait penulisan et al dalam sebuah karya ilmiah. Dimana setiap mahasiswa atau peneliti wajib tahu cara ini. Fungsinya adalah, agar tidak salah dalam menuliskan sitasi dalam kutipan ataupun saat menuliskan di daftar Pustaka. Semoga sedikit ulasan ini cukup menjawab rasa penasaran Anda. (Irukawa Elisa)
Baca Juga: