Contoh parafrase jurnal. Perkembangan teknologi sekarang membuat semakin banyak orang mudah mengakses segala informasi. Dimanapun, kapanpun, kita bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan, termasuk dalam mencari referensi tulisan karya ilmiah seperti artikel, jurnal, bahkan hingga buku. Kemudahan itu terjadi karena ada sistem copy-paste yang membuat penulis lebih mudah untuk mengambil sumber dari manapun. Sayangnya kemudahan tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran literasi yang baik.
Contoh parafrase jurnal misalnya. Etika copy paste atau pengutipan sumber informasi belum menjadi hal yang diperhatikan dalam budaya akademik. Pada akhirnya budaya asal-asalan comot informasi dari internet pun terjadi, salah satunya contoh parafrase jurnal.
Ya, contoh parafrase jurnal menjadi salah satu karya ilmiah yang mungkin tanpa disadari juga kerap mencantumkan sumber yang asal comot di internet. Budaya ini memang sudah menjadi rahasia umum dikalangan akademisi, terutama kalangan mahasiswa dan pelajar. Namun contoh parafrase jurnal seharusnya kita tidak melakukan hal tersebut.
Sebab, tidak sedikit kalangan akademisi yang terjerat kasus plagiasi. Untuk mencegah dan menanggulangi hal tersebut pemerintah melalui Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dengan jelas dalam pasal 12 menyebutkan bahwa sanksi bagi mahasiswa, dosen/peneliti/tenaga kependidikan apabila terbukti melakukan plagiat.
Untuk itu supaya kita tidak terjerat kasus plagiasi terutama pada saat menulis jurnal, kita dapat menyiasatinya dengan menggunakan kalimat parafrase. Contoh parafrase jurnal ini seperti mengungkapkan kembali suatu tulisan dalam bentuk susunan baru tanpa bermaksud mengubah makna aslinya. Parafrase sering juga disebut sebagai kutipan tidak langsung.
Lantas, bagaimana contoh parafrase jurnal yang baik?
Setidaknya pahami langkah-langkah atau teknik dalam menulis parafrase jurnal :
- Bacalah berkali-kali tulisan orang lain yang ingin kita paraphrase sampai kita mendapatkan maknanya.
- Selama membaca, buatlah catatan tentang kata-kata kunci dari tulisan tersebut kemudian tutup buku tersebut dan jauhkanlah dari sisi kita.
- Mulailah menuliskan makna dari tulisan yang kita baca tersebut dengan menggunakan kata-kata dan gaya bahasa kita sendiri.
- Setelah selesai, bandingkanlah tulisan versi kita dengan versi aslinya, untuk meyakinkan bahwa versi kita maknanya sama dengan versi aslinya.
- Catat kepustakaan aslinya untuk digunakan dalam kepustakaan artikel kita.
Cara Parafrase Jurnal Secara Tidak Langsung
Contoh parafrase jurnal bisa menggunakan cara membuat kalimat tidak langsung dari kutipan jurnal yang Anda tuju.
Contohnya:
Ada lima dasar pengklasifikasian rencana organisasi, salah satunya adalah bidang fungsional. Handoko (2009:84) mengemukakan:
(kalimat tidak langsung)
“Bidang fungsional mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia. Setiap faktor tersebut memenrlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misal, rencana produksi akan melupitu perencanaan kebutuhan bahan, scheduling produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya. Sedang rencana pemasaran berisi target penjualan, program promosi, dan sebagainya”.
Nyatakan Ulang Ide Sendiri Sebelum Parafrase Jurnal — Contoh Parafrase Jurnal
Nyatakan ulang ide menggunakan kata-kata sendiri. Gunakan catatan dan pemahaman Anda terhadap teks secara keseluruhan. Jangan hanya mengganti kata-kata dalam kutipan orisinal dengan sinonimnya karena itu tetap terhitung plagiarisme. Sebaliknya, pastikan parafrasa Anda orisinal. Artinya, Anda juga harus menggunakan struktur kalimat berbeda, yang sesuai dengan gaya esai Anda.[6]
Misalnya, ini kutipan asli: “Hasil kami menunjukkan bahwa 40% pemilih dalam Pemilukada belum menentukan pilihan mereka sampai sudah tiba di TPS.”
Kalimat ini termasuk plagiarisme: “Hasil penelitian mereka mengindikasikan bahwa 40% orang yang memilih dalam Pemilukada baru memutuskan akan memilih siapa setelah berada di dalam bilik TPS.”
Jadi, sebaiknya tulis seperti ini: “Berdasarkan studi ini, 40% masyarakat menunggu sampai mereka sudah berada di TPS Pemilukada untuk memilih siapa yang akan memimpin mereka.”
Demikian ulasan tentang teknik dan contoh parafrase jurnal yang bisa Anda aplikasikan dalam tulisan Anda. Pastikan Anda juga memperhatikan teknik parafrase supaya tetap pada lingkup isi jurnal yang aslinya. Selamat menulis, semoga artikel ini bermanfaat!
Terima kasih sangat membantu
Pingback: Tidak Parafrase? Hati-Hati Sanksi Plagiarisme
Pingback: Pentingnya Skill Academic Writing di Kalangan Dosen