Mengenal Angka Kredit Dosen, Poin untuk Naik Jabfung

Dalam dunia akademik, seorang dosen tidak hanya menjalankan aktivitas tri dharma dan kemudian pulang ke rumah. Begitu terus sepanjang karirnya. Rupanya, dosen dalam melaksanakan tugasnya akan mendapatkan angka kredit dosen. 

Angka kredit ini yang nantinya digunakan oleh para dosen untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional. Sehingga karir akademik yang dimiliki terus berkembang hingga meraih gelar profesor. Apa itu angka kredit? Apakah ada jumlah angka kredit yang harus dicapai? Simak penjelasannya.

Apa Itu Angka Kredit Dosen?

Menurut Permenpan Nomor 17 Tahun 2013, angka kredit (AK) adalah satuan nilai dari butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Dosen dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatan.

Secara sederhana, angka kredit bisa diartikan sebagai bentuk apresiasi atas kesediaan dosen melaksanakan tugas sesuai peraturan yang berlaku. Sehingga setiap tugas akan menambah angka kredit dalam besaran tertentu. 

Seluruh angka kredit yang terkumpul kemudian akan diakumulasikan atau dijumlah total. Hasilnya akan menentukan dosen sudah bisa mengajukan kenaikan jabfung atau belum. Sebab salah satu syarat pengajuan kenaikan jabfung adalah pemenuhan angka kredit. 

Misalnya, untuk naik jabfung menjadi Asisten Ahli maka minimal memiliki 150 poin AK. Sementara untuk naik lagi ke jabfung Lektor, dosen setidaknya harus memiliki 200 poin AK. 

Angka kredit akan terus bertambah ketika dosen produktif melaksanakan tugasnya, baik tugas pokok maupun tugas penunjang. Angka kredit sendiri disebut juga dengan istilah KUM. 

Untuk bisa mencapai jabatan fungsional tertentu, dosen perlu menaikkan angka kredit. Semakin produktif suatu dosen, maka semakin cepat kenaikannya hingga mencapai guru besar.

Untuk mencapai jenjang tertingginya yaitu guru besar, dosen perlu menerapkan trik dan tips untuk mempercepat kenaikan jabatan fungsional. Simak tips menaikkan angka kredit dosen.